Tentang Stolen Children dari Timor-Leste
Saat ini di Indonesia, ribuan anak-anak dari Timor-Leste (sekarang telah dewasa) belum bertemu dengan keluarga mereka selama kurang-lebih 40 tahun akibat konflik di Timor-Timur pada 1975-1999. Para orang tua di Timor-Leste masih mencari anak-anak mereka di Indonesia. Mereka juga sering disebut sebagai “Labarik Lakon” yang memiliki arti “Anak Hilang” dalam bahasa Tetun, di Timor-Leste. Upaya khusus harus diambil untuk membantu menyatukan kembali mereka dengan keluarganya di Timor-Leste.
Komisi kebenaran dan rekonsiliasi di Timor-Leste (CAVR) menyebutkan bahwa pemindahan paksa anak-anak Timor ke Indonesia ini berjumlah ribuan dan, “…menunjukkan pandangan bahwa dengan menguasai wilayah Timor-Leste, Indonesia memiliki kekuasaan tak terbatas terhadap anak-anak.”
Lebih LanjutPencarian
Sejak 2013 kami melakukan pencarian di berbagai wilayah Indonesia.
Lihat lebih lanjut perkembangan kami melakukan proses pencarian, serta apa yang bisa kamu lakukan untuk mendukung proses pencarian.
Lebih Lanjut
Reunifikasi
Reunifikasi sangat mungkin terjadi dan berlangsung indah. Sejak 2015 setiap tahunnya, kami mereunikan belasan keluarga yang dipisahkan.
Lihat momen haru dan indah reuni yang terekam dalam berbagai media: tulisan, foto, video, dan karya seni.
Lebih Lanjut
Kegiatan Pasca Reuni
Dipisahkan dari keluarga, budaya, dan kampung halaman, menyisakan luka yang mendalam.
Lihat lebih lanjut upaya kami mendorong pengungkapan kebenaran, penguatan kelompok korban, dan peningkatan pemahaman publik mengenai isu ini.
Lebih Lanjut
yang sudah ditemukan
190
yang sudah reuni
101
yang masih hilang
Video
Long Journey Home - the Stolen Children of Timor-Leste
CAVR Timor-Leste memperkirakan bahwa sekitar 4000 anak diambil dari keluarga mereka dan dikirim ke Indonesia selama pendudukan. Pemindahan anak ada...
Buku
[ENG] Stolen: A Journey Home in Photographs and Memories
Selama pendudukan Indonesia di Timor Leste, ribuan anak Timor-Leste secara paksa dikeluarkan dari keluarganya dan dibawa ke Indonesia. Pada tahun 2...